Demo ODOL Surabaya: Ratusan Truk Blokir Jalan, Tuntut Revisi Aturan
Dipublikasikan pada 19 Juni 2025 oleh Tim Liputan Logistik RR

Surabaya - Ratusan truk pengangkut barang menggelar aksi unjuk rasa di pusat kota Surabaya pada hari ini (19/6/2025), menentang penerapan aturan Over Dimension Over Load (ODOL) yang dinilai memberatkan. Aksi ini mengakibatkan kemacetan panjang di sepanjang Jalan Raya Darmo dan sekitarnya.
Penyebab Demo: Aturan ODOL Dinilai Tidak Realistis
Para pengemudi truk menuntut revisi Peraturan Menteri Perhubungan No. 279 Tahun 2024 tentang ODOL dengan alasan:
- Batasan muatan tidak sesuai kondisi lapangan - Banyak truk harus mengangkut muatan melebihi kapasitas karena tuntutan ekonomi.
- Denda terlalu besar - Pelanggaran ODOL dikenai denda hingga puluhan juta rupiah.
- Infrastruktur tidak mendukung - Jalan di banyak daerah belum memadai untuk truk berukuran standar.
Menurut Kementerian Perhubungan, aturan ini bertujuan mengurangi kerusakan jalan dan kecelakaan. Namun, Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jawa Timur menyatakan kebijakan ini "tidak dibarengi solusi alternatif".
Dampak Aksi: Kemacetan dan Kerugian Ekonomi
Aksi yang berlangsung sejak pagi hari ini telah menyebabkan:
- Kemacetan sepanjang 5 km di jalur utama Surabaya.
- Keterlambatan pengiriman barang ke pelabuhan Tanjung Perak.
- Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Polisi telah mengerahkan 150 personel untuk mengamankan lokasi. "Kami mengimbau pengemudi tetap tertib dan tidak memblokir jalan," kata AKP Budi Santoso, Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, seperti dikutip dari Radar Surabaya.
Tuntutan Pengemudi Truk
Melalui koordinator aksi, para pengemudi menyampaikan tuntutan:
- Revisi aturan ODOL dengan mempertimbangkan kondisi riil lapangan.
- Penundaan penerapan denda hingga tersedia solusi logistik alternatif.
- Dialog terbuka dengan Kemenhub dan Pemprov Jatim.
Mereka juga mengancam akan memperluas aksi ke kota lain jika tuntutan tidak direspons. "Ini masalah hidup mati kami," tegas Sutrisno, salah seorang pengemudi.
Respons Pemerintah
Hingga berita ini diturunkan, berikut respons pihak terkait:
- Dishub Jatim: Berjanji menyampaikan aspirasi ini ke pusat.
- Kemenhub: Masih meninjau kemungkinan revisi aturan.
- Pemkot Surabaya: Akan memfasilitasi mediasi.
Ahli transportasi dari ITS Surabaya, Prof. Dr. Ir. Hadi Sutanto, MT, menyarankan perlunya "kebijakan transisi dan insentif bagi pengusaha angkutan".
Daftar Sumber Terkait
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat membaca:
Kesimpulan
Demo ODOL di Surabaya hari ini mencerminkan ketegangan antara regulasi pemerintah dan realitas bisnis logistik. Solusi berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi akar masalah tanpa mengorbankan keselamatan maupun mata pencaharian pengemudi truk.
Update terbaru: Aksi masih berlangsung hingga sore hari. Pantau terus perkembangan melalui website Logistik RR atau media sosial resmi kami.